MOOD

Mood, kata ahli prilaku John C. Mowen, bukanlah merupakan bagian dari kepribadian, melainkan suatu keadaan perasaan yang muncul sewaktu-waktu (transient) pada situasi tertentu. Durasinya pendek, dan tidak berlangsung secara persisten. Celakanya, kata Mowen lagi, mood berpengaruh besar terhadap daya ingat (recall of information) seseorang. Ketika seseorang sedang sedih ia akan ingat hal-hal yang menyedihkan, dan ketika ia senang ia akan lebih banyak ingat pada hal-hal yang menyenangkan. Hal-hal inilah yang dikomunikasikan seseorang pada situasi tertentu.

Oleh karenanya menjadi tugas penyelenggara-lah menjaga mood presenter yang diundang untuk berbicara. Adalah keliru bila saudara beranggapan professional speaker sebagai mesin tanpa mood. Kadang ditemui panitia seminar yang hanya tertarik dengan uang, yaitu berapa jumlah peserta yang membayar dan berapa ia harus membayar presenter. Mereka berpikir uang dapat mengatasi semua itu. Ketika presenter kehilangan mood, dan tidak jadi hadir, ia lalu protes.

Dapatkah Anda bayangkan bagaimana seseorang yang harus berbicara sehari penuh dalam sebuah seminar kehilangan mood? Saya pernah melakukan safari beberapa kali keliling kota sebulan penuh. Dalam beberapa kesempatan moderatornya berganti dua kali, tetapi pembicara tetap seorang diri. Pekerjaan ini tentu amat meletihkan. Hari Senin kami berada di Pontianak, Selasa siang terbang ke Balikpapan, dan esok paginya berseminar di sana. Jum'at kami sudah berada di Makasar, dan Senin minggu berikutnya satu hari penuh memberi seminar di Manado. Begitu seterusnya selama sebulan.

Sekarang saya baru merasakan, betapa meletihkannya perjalanan itu. Tanpa motivasi yang kuat dan mood yang menyenangkan, rasanya sulit hal itu dilakukan. Yang jelas sekarang ini saya selalu bertemu dengan orang yang punya stempel kuat di kepalanya bahwa saya adalah orang yang selalu berkeliling. Hampir dalam setiap pertemuan saya selalu mendapat pertanyaan, "Sedang keliling kemana sekarang?" Padahal sehari-hari saya banyak di Jakarta dan aktif di UI.

Hal-hal apakah yang harus dilakukan untuk menjaga mood seorang pembicara?

Berikut adalah tips yang wajib dipahami setiap penyelenggara seminar.

  1. Tulislah nama pembicara dengan benar, dengan gelar yang tepat. Adalah fatal membuat iklan dengan nama yang ejaannya salah, posisi (jabatan) yang tidak benar, apalagi mencetak nama yang salah dalam plakat atau sertifikat.

  1. Jemputlah pembicara dengan orang yang tepat. Jangan mengutus orang yang banyak bicara, tidak sopan, tidak rapih, apalagi yang memiliki aroma yang kurang sedap.

  1. Tawarkan lunch atau dinner bersama, dan tunjukkan bahwa saudara tidak hanya tertarik dengan materi yang akan disajikan. Ini bukan hubungan transaksional yang putus begitu saja begitu transaksi selesai, melainkan suatu hubungan yang sifatnya jangka panjang (relational).

  1. Tanyakan apakah ada yang hendak dikunjungi selama berada di kota saudara. Bila diperlukan tawarkan fasilitas yang mungkin saudara miliki, atau setidaknya berikan informasi bagaimana menyewa kendaraan di hotel.

  1. Berikan informasi yang jelas mengenai latar belakang audience, ruangan, moderator dan bagaimana acara akan dipandu.

  1. Jangan sesekali ingin memeras tenaga dan pikiran presenter dengan mengundang banyak pejabat atau pengusaha makan malam bersama, karena mereka pasti akan mengajukan pertanyaan yang berat-berat sehingga terkesan konsultasi. Berikan suasana relax, bicarakan hal-hal yang menyenangkan saja. Undang kalangan terbatas dalam suasana yang bersahabat. Jangan pula berniat mengambil untung dengan menampilkan pembicara pada acara lain yang saudara miliki pada hari yang sama tanpa melakukan pembicaraan yang fair sebelumnya.

Dengan mood presenter yang positif saudara pasti akan memperoleh manfaat yang besar, audience yang puas, dan tentu saja kegiatan yang pasti dapat dilaksanakan dengan baik. Kalau sudah begitu jangan khawatir, presenter pasti akan datang, dan setiap saudara melakukan hubungan pasti akan diterima dengan senang hati. Uang tak selalu bisa membeli mood.





Artikel Terkait:

0 comments:

Tips Menghindari Penipuan Berkedok Asuransi

Pemilik (Cadangan) Emas Terbesar Dunia, Indonesia Di nomor 37

Mengintip Tips Perjalanan Para Eksekutif Bisnis

Blue Ocean Strategy

Tips Membeli Emas Batangan, Emas Perhiasan & Emas Putih

Sales People: Amatir VS Professional

7 Kesalahan Terbesar dalam Marketing

Keterampilan Dasar Sales: Sudahkah Anda Miliki?

10 Konsep Marketing untuk Usaha Kecil

Peluang Usaha di Tahun 2010 yang Bakal Exis

8 Point Sederhana untuk Merebut Peluang Bisnis

9 Langkah Sukses Entrepreneur

10 Cara Efektif Mengurangi Hutang-Hutang Anda

Wanita-Wanita Berpengaruh dalam Bisnis

Kiat Sukses Usaha Waralaba

Bagaimana Mendanai Usaha?

Mengapa Hanya Sedikit Orang yang Sukses ?

Investasi di Bisnis Online, Kenapa Tidak?

Tak Takut Kaya, Tak Takut Miskin

Membuat Pelanggan Senang Berbelanja di Toko Anda

Tips Meningkatkan Pendapatan Adsense

Kunci Menuju Great Customer Service

Menciptakan Service Excellence Untuk Layanan Online

4 Kunci Utama dalam Melayani Pelanggan

Mengenali Faktor-faktor Kepuasan Pelanggan

Cara Memasarkan Produk Bisnis Online

Tips Bisnis Online Pemula :)

Tips Memulai Usaha Makanan

Tips Membangun Bisnis Cafe

Karakteristik Pengusaha Sukses

7 Tips Menjalankan Peluang Usaha Rumahan

Sukses Mengelola Wirausaha/Bisnis Online

Tips Cerdas dan Aman Memilih Asuransi

Tips Ampuh Menghapus Hutang Kartu Kredit

Tips Cerdas Menjadi Seorang Jutawan

5 Aspek Kesuksesan

5 Hukum Investasi Sepanjang Masa

Usaha Dengan Modal di Bawah 1 Juta

Pilih Investasi yang Menguntungkan

Inilah Siklus Karir Anda

4 Modal Menjadi Entrepreneur (Ternyata Bukan Uang)

Bagaimana Menjadi Komunikasi Yang Handal

Bodoh VS Pintar ala Bob Sadino

Contoh Usaha Mandiri

Apakah Mimpi Anda di Dalam Hidupmu?

How To Start a Business

Pilih Cara Mana Menerjuni Dunia Bisnis?

Memulai Usaha Sendiri

Cara Mem-Franchise-kan Usaha Anda