Membidik Untung Berlimpah dari Bisnis Rosella

TEGAL - Masyarakat Tegal dan sekitarnya tentu tidak asing lagi mendengar nama rosella.
Tetapi, masih sedikit masyarakat yang mengetahui khasiat tanaman asal Afrika dengan nama latin florido cranberry, atau biasa dikenal sebagai teh merah.

Kelopak bunga rosella memiliki khasiat menstabilkan gula darah, kolesterol, mengobati batuk, mencerdaskan otak, menyembuhkan asam urat, dan sebagainya. Dengan semua khasiat yang ada, peluang bisnis melalui rosella terbuka lebar dan menjanjikan keuntungan yang tidak sedikit.

RAGAM OLAHAN

Direktur Personality School Tegal Barjo Sarwo Utomo mengatakan, untuk menciptakan dan mengembangkan usaha melalui rosella, pihaknya menggelar workshop setiap Kamis dan Sabtu.

Workshop ini memberikan materi teori serta praktik kepada seluruh peserta tentang pembuatan berbagai olahan berbahan rosella, seperti sirup serta selai. Setelah mendapatkan penjelasan dan praktik langsung, peserta diharapkan bisa terus mengembangkan apa yang didapat untuk dijadikan sebagai usaha dengan modal yang kecil sekalipun.

Untuk membuat sirup, rosella yang telah kering cukup diolah sederhana menggunakan blender, gula pasir, serta air secukupnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi rasa asam yang ada, sehingga tetap nikmat dijadikan minuman dingin maupun selai untuk membuat isi roti dan sebagainya.

Untuk 50 gram rosella kering yang dijual Rp 10 ribu, bisa menghasilkan 600 ml sirup kental atau setara dengan 3 liter sirup cair siap konsumsi.

’’Dengan khasiat yang besar, rosella sangat potensial untuk dikembangkan menjadi bisnis yang sangat menjanjikan,” terangnya.

Lebih lanjut Barjo menambahkan, bagi peserta workshop serta masyarakat yang ingin membuka usaha tersebut, pihaknya juga menawarkan sebuah konsep pemasaran Sederhana Membawa Berkah (SMB).

Dengan kosep pemasaran tersebut, masyarakat cukup membayar Rp 10 ribu sebagai anggota dan akan mendapatkan benefit tertentu ketika ada teman atau keluarga yang ingin bergabung menjadi anggota atau membeli rosella kering yang dikemas dalam ukuran 50 gram untuk dibuat menjadi berbagai olahan untuk selanjutnya dijual kembali.

Dengan konsep pemasaran tersebut, tentunya setiap anggota bisa mendapatkan keuntungan berlipat, yaitu bisa tetap menjadikan rosella sebagai komoditas untuk membangun sebuah bisnis baru yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan, serta bisa menularkan informasi berharga tersebut kepada orang lain. Sehingga bisa bersama-sama menciptakan usaha baru.

Manfaat rosella yang sangat besar semakin terasa ketika dikemas dengan proses produksi yang tepat sesuai kebutuhan, serta dukungan konsep pemasaran yang sederhana tetapi bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah yang tidak sedikit.

’’Selain bermanfaat bagi kesehatan, rosella juga menjanjikan sebuah peluang usaha dengan modal sedikit tetapi memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan,” tandasnya. (gun)

Khasiat Kelopak Bunga Rosella


Manfaat:
1. Penetral racun
2. Menurunkan hipertensi/darah tinggi
3. Menurunkan kadar gula dalam darah
4. Menurunkan kolesterol
5. Mencerdaskan otak
6. Melangsingkan tubuh
7. Mencegah kanker
8. Meredakan batuk kronis
9. Menurunkan suhu badan
10. Menambah gairah
Kandungan per 100 gram kelopak bunga Rosella:
Kalori: 49 kal
H2O: 84.5%
Protein: 1.9 gram
Fats: 0.1 gram
Karbohidrat: 12.3%
Beta-carotene: 3 gram
Fiber (serat):1.2 gram
Ash: 1.2 gram
Kalsium (Ca): 0.0172 mg
Phosphor: 0.57 mg
Fe: 0.029
Asam Askorbat: 0.14 mg
Cara Penyajian:
Kelopak bunga Rosella segar dapat dijus dengan campuran gula/susu. Dapat juga diseduh dengan air panas ditambah dengan gula/madu, tunggu beberapa saat untuk mendapatkan warna, aroma dan kesegaran yang mantap. Bisa disajikan hangat maupun dingin tanpa efek samping.
Harga:
Rp. 15.000 (Berat: 150 gram) + ongkos kirim via Tiki

Kembangkan Rosella Untuk Tingkatkan Pendapatan

Pertanian padi ternyata kurang sesuai untuk diterapkan di Majatra, Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin. Sistem irigasi di Majatra telah banyak yang rusak dan sulit diperbaiki. Sedangkan, tingkat keasaman tanah cukup tinggi sehingga tak cocok untuk tanaman padi. Karena itu, BINA VITALIS dan petani dampingannya mulai mengembangkan budidaya rosella (Hibiscus sabdariffa) yang dirasa potensial untuk mendatangkan keuntungan.

Sebelum itu, pada 2001-2005, Yayasan BINA VITALIS bersama dengan CRS/www.crs.org (Catholic Relief Services) dan petani di Majatra mengadakan program PRA/ http://en.wikipedia.org/wiki/Participatory_rural_appraisal (Participatory Rural Appraisal) untuk membangun pertanian padi yang berkelanjutan di Majatra.
Menurut Hargo Pramudya, Direktur BINA VITALIS, selama ini petani di Majatra mengandalkan padi sebagai sumber pendapatan, menjadi buruh, atau tukang becak di kota untuk memperoleh pendapatan tambahan.

“Awalnya kami melihat di halaman petani tumbuh rosella. Petani menggunakannya untuk hiasan dan bumbu,” kata Hargo. Selama ini, rosella memang banyak dimanfaatkan sebagai teh herbal yang berkhasiat untuk kesehatan. Setelah mengetahui rosella memiliki banyak manfaat maka BINA VITALIS dan beberapa petani dampingannya mulai membudidayakan rosella. “Beberapa petani mulai mencoba. Sebulan sekali kami ambil dan olah serta dikeringkan,” ujarnya.

Ternyata membudidayakan rosella di Majatra lebih mudah dibandingkan membudidayakan padi. “Lebih mudah perawatannya, hama relatif lebih kecil, jadi kami coba galakkan penanaman dan kami coba pasarkan,” lanjut Hargo.
Jumlah rosella yang dihasilkan para petani rata-rata mencapai 25-30 kilogram per bulan. Meski begitu, menurut Hargo, saat musim kemarau jumlah panen berkurang menjadi rata-rata 20 kilogram per bulan. “Tapi untuk sekarang kami masih menampung kurang lebih 200 kilogram rosella yang siap olah,” ujar Hargo.

Rosella yang telah diolah kemudian dikemas dalam kantong-kantong plastik bersablon dan dipasarkan ke Palembang, Manado, dan Ternate. Satu kemasan beratnya kurang lebih 20 gram dan dijual dengan harga Rp 5 ribu. Dengan adanya minat masyarakat terhadap rosella, petani di Majatra dapat memperoleh pendapat tambahan.

Saat dihubungi terpisah, Lucky Yoseph, Ketua Yayasan BINA VITALIS mengatakan bahwa pernah ada tawaran untuk mengekspor produk ini ke Malaysia. “Ternyata warna dan tingkat pengeringan kita lebih bagus. Kalau di Malaysia yang diolah bijinya. Setelah dibandingkan, produk rosella yang di Majatra rasanya lebih baik, ada rasa asamnya,” ujar Lucky.

Namun, karena tak bisa memenuhi permintaan untuk mengekspor rosella sebanyak 1 ton per bulan, tawaran ini pun terpaksa ditolak. “Kami belum bisa penuhi karena belum ada dana (modal). Dan, untuk menanam rosella masyarakat minta kepastian (akan dibeli),” lanjut Lucky.

Kendala PengembanganMeski berpotensi menguntungkan, beberapa kendala masih menghalangi pengembangan bisnis rosella di Majatra. Sampai sekarang, cara pengolahan rosella yang dihasilkan oleh petani di Majatra masih sangat sederhana. “Produk dikeringkan kemudian dirajang.” ujar Lucky.

Agar rosella yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik, proses pengeringan harus dilakukan secara cermat. “Kalau terlalu lama dikeringkan atau dirajang bisa jadi gosong. Sedangkan kalau terlalu lembab bisa timbul jamur. Karena itu kami butuh alat pengering,” kata Lucky.

Sampai saat ini, Hargo menerangkan bahwa jumlah petani yang menjalankan budidaya rosella baru berjumlah kurang lebih 70 petani. “Belum semua tertarik ikut karena gak yakin akan ada yang beli dan pengolahannya dipandang njlimet,” kata Hargo.

Selain itu, lokasi Majatra yang jauh dan sulit untuk ditempuh juga menjadi kendala. Dari kantor BINA VITALIS menuju desa Majatra bisa memakan waktu sampai lima jam. “Apalagi kalau musim hujan, bisa bermalam di jalan,” ujar Hargo.

Kendala lainnya adalah pemasaran. Selama ini rosella hasil budidaya petani Majatra masih dipasarkan dalam kemasan plastik yang disablon. Karena itu, Hargo berharap dapat menjalin kerjasama dengan lembaga lain yang bersedia memberikan pengetahuan tentang pemasaran. “Kami ingin belajar lagi pemasaran yang sungguh bisa menyerap hasil produksi. Kami ingin belajar melakukan promosi dan membuat kemasan yang menarik yang bisa membuat konsumen ingin membeli produk kami,” kata Hargo.

Padahal jangka waktu tanam sampai panen untuk rosella terbilang cepat. Setelah tanam, empat sampai enam bulan kemudian sudah bisa dipanen.




Artikel Terkait:

0 comments:

Tips Menghindari Penipuan Berkedok Asuransi

Pemilik (Cadangan) Emas Terbesar Dunia, Indonesia Di nomor 37

Mengintip Tips Perjalanan Para Eksekutif Bisnis

Blue Ocean Strategy

Tips Membeli Emas Batangan, Emas Perhiasan & Emas Putih

Sales People: Amatir VS Professional

7 Kesalahan Terbesar dalam Marketing

Keterampilan Dasar Sales: Sudahkah Anda Miliki?

10 Konsep Marketing untuk Usaha Kecil

Peluang Usaha di Tahun 2010 yang Bakal Exis

8 Point Sederhana untuk Merebut Peluang Bisnis

9 Langkah Sukses Entrepreneur

10 Cara Efektif Mengurangi Hutang-Hutang Anda

Wanita-Wanita Berpengaruh dalam Bisnis

Kiat Sukses Usaha Waralaba

Bagaimana Mendanai Usaha?

Mengapa Hanya Sedikit Orang yang Sukses ?

Investasi di Bisnis Online, Kenapa Tidak?

Tak Takut Kaya, Tak Takut Miskin

Membuat Pelanggan Senang Berbelanja di Toko Anda

Tips Meningkatkan Pendapatan Adsense

Kunci Menuju Great Customer Service

Menciptakan Service Excellence Untuk Layanan Online

4 Kunci Utama dalam Melayani Pelanggan

Mengenali Faktor-faktor Kepuasan Pelanggan

Cara Memasarkan Produk Bisnis Online

Tips Bisnis Online Pemula :)

Tips Memulai Usaha Makanan

Tips Membangun Bisnis Cafe

Karakteristik Pengusaha Sukses

7 Tips Menjalankan Peluang Usaha Rumahan

Sukses Mengelola Wirausaha/Bisnis Online

Tips Cerdas dan Aman Memilih Asuransi

Tips Ampuh Menghapus Hutang Kartu Kredit

Tips Cerdas Menjadi Seorang Jutawan

5 Aspek Kesuksesan

5 Hukum Investasi Sepanjang Masa

Usaha Dengan Modal di Bawah 1 Juta

Pilih Investasi yang Menguntungkan

Inilah Siklus Karir Anda

4 Modal Menjadi Entrepreneur (Ternyata Bukan Uang)

Bagaimana Menjadi Komunikasi Yang Handal

Bodoh VS Pintar ala Bob Sadino

Contoh Usaha Mandiri

Apakah Mimpi Anda di Dalam Hidupmu?

How To Start a Business

Pilih Cara Mana Menerjuni Dunia Bisnis?

Memulai Usaha Sendiri

Cara Mem-Franchise-kan Usaha Anda