Majukan Bangsa dengan Berwirausaha
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Akan tetapi, besarnya sumber daya ini ternyata tidak cukup mampu membawa Indonesia menjadi negara maju. Banyak sekali pendapat dan penyebabnya, salah satunya adalah kurangnya jumlah entrepreneur di Indonesia.
Pembicara yang hadir dalam seminar tersebut antara lain Brian Arfi Faridhi, Tririan Arianto, Iin Budianto, dan Zainal Abidin. Mereka adalah wirausahawan yang sukses di bidangnya masing-masing.
Menurut Brian CEO PT DheZign Online Solution, menjadi seorang entrepreneur tidaklah mudah, banyak yang mencoba banyak pula yang gagal. Namun dengan fokus, keuletan dan ketekunan hal tersebut akan teratasi dan jalan pun akan terbuka. “Dalam bisnis hanya satu yang pasti, yaitu kegagalan. Namun kegagalan tersebut akan menghasilkan ketika kita terus mencoba dan mencoba”, tutur Juara Wirausaha Muda Mandiri 2009 dalam kategori industri kreatif mahasiswa ini.
Senada dengan Brian, Tririan Arianto pemilik PT. Mushroom Indonesia dan Juara Nasional Wirausaha Muda Mandiri 2009 kategori kuliner mengatakan, “Saya memulainya dari nol, namun dengan ketekunan, kerja keras, doa dan berbagi kepada sesama mampu mengantarkan saya hingga ke
titik ini.”
Ketekunan dan keuletan merupakan salah satu kunci sukses. Namun untuk menjaga semangat ketekunan dan keuletan akan sulit jika dilakukan seorang diri. Diperlukan tempat untuk saling berbagi. Salah satu tempat yang tepat adalah komunitas, karena di dalam komunitas setiap orang bisa saling berbagi baik kesuksesan maupun kegagalan.
Kesuksesan Brian dan Tririan juga tak lepas dari keterlibatan mereka dalam komunitas TDA. Sejak bergabung dalam komunitas TDA, kesuksesan mereka meroket. “Sebelum bergabung dengan komunitas saya hanya memiliki 3 outlet. Namun setelah saya bergabung dengan komunitas, saat itu jumlah outlet saya mencapai 10 outlet dalam 3 bulan”, tutur Tririan.
Pendapat Tririan diamini Iin Budianto. Sejak bergabung dengan komunitas TDA, Iin Budianto, pengusaha makanan dan pengusaha komputer ini mengaku pendapatannya meningkat hingga Rp 40 juta per bulan. Awalnya Iin adalah seorang karyawan dengan gaji yang tetap.
Sementara Zainal Abidin, dalam seminar tersebut mengungkapkan pandangannya tentang bagaimana cara memajukan bangsa dengan berwirausaha. Zainal mengatakan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 1%, di Indonesia diperlukan jumlah angkatan kerja sebanyak 300 ribu orang. Jika seorang pengusaha mampu menyerap 5 pekerja saja, maka diperlukan hanya 60 ribu pengusaha. “Angka tersebut akan mudah dicapai jika terbentuk komunitas-komunitas bisnis,” tambahnya.
Sumber : ureport.vivanews.com
Untuk menjadi sebuah negara maju, dibutuhkan minimal 2% entrepreneur dari jumlah penduduk negara. Faktanya di Indonesia jumlah entrepreneur hanya 0.18%. Angka tersebut masih cukup jauh jika dibandingkan dengan Singapura yang mencapai 7,2% pada tahun 2005, Amerika Serikat 11,7% pada tahun 2007.
Namun yang cukup menggembirakan, sejak lima tahun terakhir penyebaran virus entrepreneur dan semangat wirausaha di Indonesia semakin meluas. Hal ini bisa dilihat dari semakin banyaknya acara-acara yang bertemakan entrepreneur digelar oleh kampus-kampus maupun komunitas bisnis.
Pembicara yang hadir dalam seminar tersebut antara lain Brian Arfi Faridhi, Tririan Arianto, Iin Budianto, dan Zainal Abidin. Mereka adalah wirausahawan yang sukses di bidangnya masing-masing.
Menurut Brian CEO PT DheZign Online Solution, menjadi seorang entrepreneur tidaklah mudah, banyak yang mencoba banyak pula yang gagal. Namun dengan fokus, keuletan dan ketekunan hal tersebut akan teratasi dan jalan pun akan terbuka. “Dalam bisnis hanya satu yang pasti, yaitu kegagalan. Namun kegagalan tersebut akan menghasilkan ketika kita terus mencoba dan mencoba”, tutur Juara Wirausaha Muda Mandiri 2009 dalam kategori industri kreatif mahasiswa ini.
Senada dengan Brian, Tririan Arianto pemilik PT. Mushroom Indonesia dan Juara Nasional Wirausaha Muda Mandiri 2009 kategori kuliner mengatakan, “Saya memulainya dari nol, namun dengan ketekunan, kerja keras, doa dan berbagi kepada sesama mampu mengantarkan saya hingga ke
titik ini.”
Ketekunan dan keuletan merupakan salah satu kunci sukses. Namun untuk menjaga semangat ketekunan dan keuletan akan sulit jika dilakukan seorang diri. Diperlukan tempat untuk saling berbagi. Salah satu tempat yang tepat adalah komunitas, karena di dalam komunitas setiap orang bisa saling berbagi baik kesuksesan maupun kegagalan.
Kesuksesan Brian dan Tririan juga tak lepas dari keterlibatan mereka dalam komunitas TDA. Sejak bergabung dalam komunitas TDA, kesuksesan mereka meroket. “Sebelum bergabung dengan komunitas saya hanya memiliki 3 outlet. Namun setelah saya bergabung dengan komunitas, saat itu jumlah outlet saya mencapai 10 outlet dalam 3 bulan”, tutur Tririan.
Pendapat Tririan diamini Iin Budianto. Sejak bergabung dengan komunitas TDA, Iin Budianto, pengusaha makanan dan pengusaha komputer ini mengaku pendapatannya meningkat hingga Rp 40 juta per bulan. Awalnya Iin adalah seorang karyawan dengan gaji yang tetap.
Sementara Zainal Abidin, dalam seminar tersebut mengungkapkan pandangannya tentang bagaimana cara memajukan bangsa dengan berwirausaha. Zainal mengatakan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 1%, di Indonesia diperlukan jumlah angkatan kerja sebanyak 300 ribu orang. Jika seorang pengusaha mampu menyerap 5 pekerja saja, maka diperlukan hanya 60 ribu pengusaha. “Angka tersebut akan mudah dicapai jika terbentuk komunitas-komunitas bisnis,” tambahnya.
Sumber : ureport.vivanews.com
0 comments:
Post a Comment